Apakah hutan indonesia yang selama ini memang untuk di persewakan
dengan nilai yang begitu rendah per tahun nya.
Dengan jas merah panjang, mata tertutup sebelah seperti bajak laut dan topi
kerucut, seorang aktivis ETC (www.etcgroup. org), Jim Thomas, memainkan peran
sebagai bajak laut, "Kapten Hook."
Dengan bergaya bak seorang perompak samudra, Jim kemudian mengumumkan
penghargaan kepada beberapa organisasi dan lembaga yang dianggap telah
melakukan atau mendorong pencurian sumber daya genetik (biopiracy).
Aksi tersebut dilakukan di tengah Hotel Maritim, Bonn,
Rabu (21 Mei) sekitar pukul satu siang waktu setempat. Ketika para
delegasi baru sedang jeda makan siang setelah memulai perundingan dalam
Pertemuan Para Pihak (COP- Conference of Parties ) ke-9 Konvensi Keragaman
Hayati (KKH) di Bonn, Jerman.
Aksi
tersebut telah menarik perhatian para delegasi. Saat itu, kelompok
kerja dua baru memulai pembicaraan mengenai pembahasan pasal 8j
mengenai hak-hak masyarakat local dan akses serta pembagian keuntungan.
Pencurian
sumber daya genetik dan pengetahuan lokal dari masyarakat dalam hal ini
digunakan untuk berbagai kepentingan tanpa memberitahu, tanpa
Perjanjian yang disepakati dan tanpa pembagian manfaaat dengan
masyarakat pemilik pengetahuan.
KKH
yang merupakan konvensi PBB, bertujuan untuk melakukan konservasi,
pemanfaatan secara berkelanjutan dan pembagian keuntungan yang adil
dari penggunaan keragaman hayati. Konvensi tersebut diratifikasi oleh
191 negara, dan disahkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Rio pada tahun
1992 di Brazil.
Tetapi
setelah lebih dari 15 tahun, pencapaian tujuan ketiga, memastikan
adanya pembagian keuntungan, masih jauh dari harapan (lihat mengenai
sidang ABS).
Dalam aksi tersebut, aktivis ETC memberikan sejumlah penghargaan dengan
berbagai kriteria. Kriteria untuk Pengguna Dana Publik Terburuk atau Worst
Use of Public Funds jatuh pada Proyek Uni Erupa untuk Transcontainer.
Ini merupakan proyek yang menggunakan dana publik dengan nominal 5,38
juta Euro untuk penelitian mengenai Steriliasi Genetika Benih, yang
menghasilkan benih-benih terminator dan mengklaim akan memperkuat
keamanan hayati. Menurut Kapten Hook, proyek ini akan
mengembangkan Zombie yang mewajibkan petani untuk membeli bahan-bahan
kimia untuk mengembalikan kesuburan benih-benih tanaman di setiap musim
tanam.
Pengkhianat Terburuk
Penghargaan untuk 'Pengkhianat Terburuk Kepercayaan Publik" atau Worst
Betrayal of Global Public Trust diberikan kepada Rumah Sakit Anak St. Jude
di Memphis, Tennessee dan Badan PBB untuk Kesehatan atau WHO. Penghargaan
diberikan karena Juri Kapten Hook menganggap bahwa WHO telah menciderai
kepercayaan publik dalam kasus
penelitian dan paten atas penelitian untuk virus flu. Rumah Sakit Anak
St. Jude mendapatkan gen virus flu dari Laboratorium Kolaborasi WHO,
dimana setiap negara yang warganya mengalami serangan virus flu
mengrimkan sampel virus ke laboratorium kolaborasi tersebut di bawah
sistem Global Influenza Surveillance Network (GISN) WHO.
Rumah
St. Jude kemudian meperoleh virus dari laboratorium tersebut lalu
melakukan penelitian dan mematenkan salah satu virus tersebut.
Sedangkan WHO tidak melakukan apapun untuk mencegah paten tersebut dan
juga oleh perusahaan lain, yang memonopoli dengan mematenkan dan
mengkomersialisasik annya.
Penghargaan
dengan kriteria lainnya juga diberikan kepada beberapa perusahaan
seperti D1 Oils yang berbasis di Inggris. Perusahaan ini mendapatkan 18
varietas tanaman jathropha dengan kandungan minyak tinggi dan tahan
kering, yang dikembangkan di Universitas Indira Ghandi, Raipur, India. Salah
satu staf diduga telah membawa 18 tanaman tersebut dan kemudian menjadi
salah seorang pejabat di perusahaan D1 Oils. Saat ini perusahaan minyak
nabati tersebut bermitra dengan BP (British Petroleum) dengan
menanamkan 160 juta dollar dalam memperoduksi minyak jatropha untuk
bahan bakar nabati.
Perusahaan lainnya yang juga mendapatkan gelar dari penghargaan Kapten Hook
adalah Syntethic Genomics Inc. karena telah 'menciptakan' spesies
bakteri baru dari hasil rekayasa genetik atau transgenik "Synthia".
Sebuah lembaga penelitian Publik Research and Regulation Initiative,
juga diganjar penghargaan karena telah membantu kepentingan perusahaan
bioteknologi dengan penelitian dengan dana publik. Seperti manfaat
pohon transgenik: bibit terminator, jadi dimana manfaat untuk publik?
HopeShand, dari ETC Group mengatakan bahwa ironisnya, para penerima
penghargaan karena melakukan pencurian sumber daya genetik di Bonn ini,
tidak melakukan pelanggaran hukum. Masalahnya kata Shand, regim
hak atas kekayaan intelektual secara hukum mengesahkan adanya paten dan
aktivitas yang melanggar kedaulatan masyarakat lokal atas sumber daya
genetik.
"Sejauh ini, KKH telah gagal menyediakan mekanisme yang efektif untuk mengatasi pencurian sumber daya genetik," kata Hope Shand.
> Informasi selengkapnya dalam www.captainhookawar ds.org
> Sumber: http://www.beritabu mi.or.id/ ?g=beritadtl& newsID=B0074& ikey=1
dengan nilai yang begitu rendah per tahun nya.
Dengan jas merah panjang, mata tertutup sebelah seperti bajak laut dan topi
kerucut, seorang aktivis ETC (www.etcgroup. org), Jim Thomas, memainkan peran
sebagai bajak laut, "Kapten Hook."
Dengan bergaya bak seorang perompak samudra, Jim kemudian mengumumkan
penghargaan kepada beberapa organisasi dan lembaga yang dianggap telah
melakukan atau mendorong pencurian sumber daya genetik (biopiracy).
Aksi tersebut dilakukan di tengah Hotel Maritim, Bonn,
Rabu (21 Mei) sekitar pukul satu siang waktu setempat. Ketika para
delegasi baru sedang jeda makan siang setelah memulai perundingan dalam
Pertemuan Para Pihak (COP- Conference of Parties ) ke-9 Konvensi Keragaman
Hayati (KKH) di Bonn, Jerman.
Aksi
tersebut telah menarik perhatian para delegasi. Saat itu, kelompok
kerja dua baru memulai pembicaraan mengenai pembahasan pasal 8j
mengenai hak-hak masyarakat local dan akses serta pembagian keuntungan.
Pencurian
sumber daya genetik dan pengetahuan lokal dari masyarakat dalam hal ini
digunakan untuk berbagai kepentingan tanpa memberitahu, tanpa
Perjanjian yang disepakati dan tanpa pembagian manfaaat dengan
masyarakat pemilik pengetahuan.
KKH
yang merupakan konvensi PBB, bertujuan untuk melakukan konservasi,
pemanfaatan secara berkelanjutan dan pembagian keuntungan yang adil
dari penggunaan keragaman hayati. Konvensi tersebut diratifikasi oleh
191 negara, dan disahkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Rio pada tahun
1992 di Brazil.
Tetapi
setelah lebih dari 15 tahun, pencapaian tujuan ketiga, memastikan
adanya pembagian keuntungan, masih jauh dari harapan (lihat mengenai
sidang ABS).
Dalam aksi tersebut, aktivis ETC memberikan sejumlah penghargaan dengan
berbagai kriteria. Kriteria untuk Pengguna Dana Publik Terburuk atau Worst
Use of Public Funds jatuh pada Proyek Uni Erupa untuk Transcontainer.
Ini merupakan proyek yang menggunakan dana publik dengan nominal 5,38
juta Euro untuk penelitian mengenai Steriliasi Genetika Benih, yang
menghasilkan benih-benih terminator dan mengklaim akan memperkuat
keamanan hayati. Menurut Kapten Hook, proyek ini akan
mengembangkan Zombie yang mewajibkan petani untuk membeli bahan-bahan
kimia untuk mengembalikan kesuburan benih-benih tanaman di setiap musim
tanam.
Pengkhianat Terburuk
Penghargaan untuk 'Pengkhianat Terburuk Kepercayaan Publik" atau Worst
Betrayal of Global Public Trust diberikan kepada Rumah Sakit Anak St. Jude
di Memphis, Tennessee dan Badan PBB untuk Kesehatan atau WHO. Penghargaan
diberikan karena Juri Kapten Hook menganggap bahwa WHO telah menciderai
kepercayaan publik dalam kasus
penelitian dan paten atas penelitian untuk virus flu. Rumah Sakit Anak
St. Jude mendapatkan gen virus flu dari Laboratorium Kolaborasi WHO,
dimana setiap negara yang warganya mengalami serangan virus flu
mengrimkan sampel virus ke laboratorium kolaborasi tersebut di bawah
sistem Global Influenza Surveillance Network (GISN) WHO.
Rumah
St. Jude kemudian meperoleh virus dari laboratorium tersebut lalu
melakukan penelitian dan mematenkan salah satu virus tersebut.
Sedangkan WHO tidak melakukan apapun untuk mencegah paten tersebut dan
juga oleh perusahaan lain, yang memonopoli dengan mematenkan dan
mengkomersialisasik annya.
Penghargaan
dengan kriteria lainnya juga diberikan kepada beberapa perusahaan
seperti D1 Oils yang berbasis di Inggris. Perusahaan ini mendapatkan 18
varietas tanaman jathropha dengan kandungan minyak tinggi dan tahan
kering, yang dikembangkan di Universitas Indira Ghandi, Raipur, India. Salah
satu staf diduga telah membawa 18 tanaman tersebut dan kemudian menjadi
salah seorang pejabat di perusahaan D1 Oils. Saat ini perusahaan minyak
nabati tersebut bermitra dengan BP (British Petroleum) dengan
menanamkan 160 juta dollar dalam memperoduksi minyak jatropha untuk
bahan bakar nabati.
Perusahaan lainnya yang juga mendapatkan gelar dari penghargaan Kapten Hook
adalah Syntethic Genomics Inc. karena telah 'menciptakan' spesies
bakteri baru dari hasil rekayasa genetik atau transgenik "Synthia".
Sebuah lembaga penelitian Publik Research and Regulation Initiative,
juga diganjar penghargaan karena telah membantu kepentingan perusahaan
bioteknologi dengan penelitian dengan dana publik. Seperti manfaat
pohon transgenik: bibit terminator, jadi dimana manfaat untuk publik?
HopeShand, dari ETC Group mengatakan bahwa ironisnya, para penerima
penghargaan karena melakukan pencurian sumber daya genetik di Bonn ini,
tidak melakukan pelanggaran hukum. Masalahnya kata Shand, regim
hak atas kekayaan intelektual secara hukum mengesahkan adanya paten dan
aktivitas yang melanggar kedaulatan masyarakat lokal atas sumber daya
genetik.
"Sejauh ini, KKH telah gagal menyediakan mekanisme yang efektif untuk mengatasi pencurian sumber daya genetik," kata Hope Shand.
> Informasi selengkapnya dalam www.captainhookawar ds.org
> Sumber: http://www.beritabu mi.or.id/ ?g=beritadtl& newsID=B0074& ikey=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar